Halaman

1 - MEM-BACA KENG (PARITTA)

1. MEM-BACA KENG (PARITTA)



Ini-lah cara Terbaik tanpa biaya satu sen pun, baik si kaya maupun si miskin dapat melakukan-nya. Tetapi harus “KEPERCAYAAN DAN TEKAD”.


Mem-baca Keng harus dengan penuh kepercayaan dan kejujuran, terutama harus ber-langsung lama, tak kenal lelah dan putus di tengah jalan, baru-lah bisa berhasil, makin lama mem-baca Keng makin besar hasil-nya.


Keng adalah perahu Buddha untuk menyeberangkan Umat-nya, mem-baca Keng berarti naik perahu, jadi dapat menyeberang ke tepi yang lain.


Kekuatan Keng tidak tampak, jika lama mem-baca-nya, dapat meng-hapus dosa diri sendiri, jika mem-baca-kan untuk Orang lain dalam jangka lama, dapat meng-hapus dosa-nya, agar ia mendapat bahagia.


Kekuatan Keng dapat meng-hindar-kan berbagai bencana dan malapetaka, juga penyakit dan derita, dapat pula merubah nasib yang buruk menjadi jalan yang lapang.


Dengan berbagai macam Keng, yang ke-banyak-an mengandung janji dan sumpah Buddha dan Dewata, asal-kan si Pembaca mau ber-sungguh-sungguh dan jujur, lambat laun akan terjadi kontak, Buddha serta Dewata sesuai dengan janji dan sumpah-nya akan memenuhi permohonan si Pembaca.


Misal-nya dalam Keng Kwan Se Im Po Sat TA PEI CHOU (MAHA KARUNA DHARANI) pernah ber-sumpah di hadapan Hut Co Buddha Gautama, kata-nya :


“Bila Umat mem-baca Keng ini tetap jatuh ber-dosa ke Tingkat Tiga, Aku ber-sumpah tidak menjadi SADAR BETUL.

Bila mem-baca Keng ini tidak me-lahir-kan Umat yang yakin akan Buddha, Aku ber-sumpah tidak akan menjadi SADAR BETUL.

Bila mem-baca Keng ini tidak men-dapat-kan Panna, Aku ber-sumpah tidak akan menjadi SADAR BETUL.

Bila mem-baca Keng ini, semua permohonan dalam hidup ini tidak men-dapat-kan hasil-nya, Aku ber-sumpah tidak akan menjadi SADAR BETUL”.


Jelas-lah bahwa sumpah dan janji Kwan Se Im Po Sat atas Keng ini tidak ringan.



* * *



Sebuah contoh lagi ialah Keng, dalam sebuah pertemuan di Kebun, Hut Co Sidarta merasa iba atas Umat-nya yang banyak ber-dosa dan Akhlak yang rendah, mudah ter-jerumus dalam ke-nista-an dan dosa pada Kehidupan yang akan datang, maka di-ucap-kan-lah Keng Fo Mu Cun Thi Seng Chou.


Bagi Umat yang setiap hari mem-baca-nya dengan kesungguhan hati 100 kali lebih, lambat laun pasti ter-hindar dan malapetaka, akan ber-tambah rezeki dan panjang usia.


Bagi yang setiap hari mem-baca Iebih dan 100x, setelah genap 49 hari, Po Sat akan mengutus dua Orang Malaikat untuk melindungi-nya ke-mana pun ia pergi, sehingga ter-hindar dan segala bencana dan malapetaka.


Bila mem-baca genap 900 ribu kali, dapat meng-hapus semua ke-lima maksiat dan 10 kejahatan.


* * *




Lalu dalam Keng Mantra Tujuh Buddha Meng-hapus Dosa yang di-cipta-kan oleh Hut Co untuk me-lenyap-kan dosa berat Umat-nya baik yang dilakukan pada Masa yang lalu ataupun Masa kini, agar yang mem-baca ter-hapus dosa-nya, ter-hindar dan segala “Sebab Jahat ber-akibat buruk”.


Kekuatan Keng itu tak ter-duga, ber-bagai hambatan perjalanan nasib Manusia, pada dasar-nya ber-sumber pada keadaan telah menanam “Benih Kejahatan” dan menerima karma-nya.


Sedangkan kekuatan Keng (Paritta) dapat meng-hapus segala siklus “Benih Jahat”, hingga dengan sendiri-nya dapat merubah nasib buruk menjadi agak baik, ini salah satu di antara jalan penyelesaian yang tuntas.


* * *



Cara mem-baca Keng yang Terbaik ialah pada pagi hari setelah mem-bersih0kan tubuh, memasang dupa dan mulai mem-baca (Sebelum kita makan tak ada hawa kotor yang melekat agak bersih).


Bagi yang memuja Dewata dan Buddha dalam rumah-nya, boleh mem-bakar dupa dan ber-lutut serta mem-baca-nya.


Bila tidak ada yang di-puja, dapat memilih sebuah tempat yang bersih, di-mana kita ber-lutut dan mem-baca-nya, namun se-baik-nya pergi ke Cetya atau Vihara yang terdekat.


Bagi Umat yang mem-baca Keng se-baik-nya tidak makan daging sapi atau anjing (bagi yang makan daging lembu dan anjing, dengan mulut yang kotor lalu mem-baca Keng maka lebih berat dosa-nya).


Se-baik-nya setiap Bulan Tionghoa Tanggal 1 dan 15 tidak makan barang ber-jiwa atau sepuluh hari se-bulan vegetaris ( setiap Tanggal 1, 8, 14, 15, 18, 23, 24, 28, 29, 30 Bulan Tionghoa)


Jika Bulan kecil dapat di-ganti Tanggal 27 atau enam hari pada setiap Bulan ( setiap Tanggal 8, 14, 15, 23, 29, 30 Bulan kecil di-ganti Tanggal 28 ).


* * *



Bagi Orang yang mem-baca Keng dapat memilih sendiri 1 atau 2 macam Keng sebagai pegangan yang lama, jangan-lah tamak banyak ragam, Para Pembaca harus dengan hati tenang dan sabar, ke-dua tangan ber-sembah, mata di-pejam dan konsentrasi, jangan ingin cepat, mem-baca dengan suara per-lahan, boleh pula membaca dalam hati, sambil mem-baca sambil men-dengar dan mengendapkan setiap kata. Itu dalam hati, mencapai keadaan “Keluar dan mulut, masuk ke telinga, ter-pahat dalam hati”.


Lambat laun kekuatan Keng ter-ukur dalam hati, dengan cepat akan bereaksi. Selesai Keng, terasa semangat kita ber-tambah, dalam hati penuh dengan kasih dan welas, sanubari Kita terasa lebih cerah.


Harus di-per-hati-kan bahwa dalam mem-baca Keng harus mem-buang segala pikiran yang bukan-bukan.


Memang pada permulaan-nya kurang bisa konsentrasi, banyak pikiran meng-ganggu, harus se-tapak demi se-tapak melatih diri, lambat laun akan men-capai kata dan hati terpadu.


Jika “Ada mulut tidak ada Hati” atau “Mulut dan Hati tidak bersatu”, cara mem-baca Keng se-macam ini biar-pun sampai tenggorokan Kita serak pun tidak akan ber-guna.



* * * * *