Halaman

2 - ME-LEPAS-KAN MAKHLUK HIDUP

2. ME-LEPAS-KAN MAKHLUK HIDUP



Selain mem-baca Keng, me-lepas-kan Makhluk hidup merupakan cara yang baik pula untuk memupuk Kebajikan dan Amal Kebaikan.


Manusia dalam Dunia untuk menikmati hidangan yang lezat, berusaha memotong Makhluk hidup se-banyak mungkin.


Untuk Kota Hong Kong saja setiap hari ber-bagai macam hewan yang di-bantai dalam dapur dan pejagalan tidak kurang dari 1 juta, baik terdiri dari : lembu, babi, kambing, ayam, bebek burung, udang, kepiting, ikan laut, kerang, ular, kura-kura, dan lain-lain.


Hingga seluruh Hong Kong penuh dengan hawa pembunuhan dan dendam, Roh dan rasa dendam dan Makhluk ber-jiwa ini, lambat laun ber-tambah dan ber-tumpuk, tanpa sengaja akan men-datang-kan marabahaya bagi Manusia.


Maha Guru Yuen Yin Tan She dalam sebuah sajak larangan mem-bunuh ber-kata : “Bila ingin mengetahui pertarungan senjata dalam Dunia, dengar-kan suara pada tengah malam di pintu pejagalan”.


Jelas di-sini, bahwa Manusia setiap hari mem-buat dosa. Para Dokter kini telah mem-bukti-kan bahwa banyak makan daging akan men-datang-kan ber-bagai macam penyakit, terutama banyak makan hasil laut akan men-derita berbagai macam penyakit aneh yang sulit di-sembuh-kan.


Ke-semua dan kenyataan ini adalah hasil penyelidikan konkrit se-lama ber-tahun-tahun, yang ter-dapat dalam unsur berbagai macam karma yang tidak nampak, yang belum dapat di-bukti-kan secara ilmiah masih banyak sekali.


Dalam Masyarakat yang menitik-berat-kan pada kenikmatan materi, umum-nya Orang telah kehilangan kesadaran. Hal ini merupakan bagian Kehidupan Manusia yang menyedihkan dan meng-iba-kan.


Namun bila ada Orang yang dapat mem-per-hati-kan Manusia dalam hal ini, Anda sedikit demi sedikit mulai sadar dan ingat bahwa Makhluk hidup atau hewan pun mempunyai jiwa dan Roh, mengapa Manusia harus makan daging si lemah secara paksa ?

Benar-kah bahwa mereka di-lahir-kan untuk di-bantai Manusia ?

Tidak ada-kah Hukum Kehidupan Alam bagi mereka ?

Tanpa me-makan darah daging-nya, Manusia tidak dapat-kah hidup ?

Jadi, apa-kah Manusia yang merupakan “Pimpinan semua Makhluk” di-bentuk atas dasar kelakuan yang sangat kejam ini.


Dari keadaan sengsara pada saat Para Hewan di-bantai, telah cukup mem-bukti-kan dendam kesumat mereka pada Manusia, pun telah mem-bukti-kan ke-lalim-an Manusia.


Se-balik-nya, bila ada Orang yang dapat mem-buat mereka lolos dan kematian, mem-beri-kan-nya sebuah jalan Kehidupan, pasti-lah hati sanubari-nya akan sangat ber-Terima kasih, ini pun dapat menunjukkan ke-welas-asih-an.


Oleh karena itu, Orang yang mem-per-hati-kan ber-Amal telah melakukan sesuatu dalam hal ini : ME-LEPAS-KAN MAKHLUK HIDUP.


Me-lepas-kan Makhluk hidup bukan saja telah mem-beri-kan kesempatan bagi Makhluk hidup lolos dari kematian, ini pun berarti telah mem-beri-kan jalan untuk diri-nya “Meng-hadapi maut bertemu Kehidupan” di-tinjau dari sudut meng-hapus dosa dan menanam Kebajikan.


Hal yang tak ber-wujud ini tidak ternilai, terutama bagi Orang yang sedang menderita penyakit berat yang sering ber-doa untuk kesembuhan-nya sangat-lah penting.


Beberapa hal yang perlu di-per-hati-kan dalam me-lepas-kan Makhluk hidup, misal-kan Makhluk dalam air asin harus-lah di-lepas-kan ke Lautan, bagi yang hidup di dalam air tawar harus-lah di-lepas-kan dalam air yang tawar (sungai), burung harus di-lepas-kan ke hutan, agar mereka kembali ke Alam Kehidupan dan penghidupan yang sesuai.


Untuk me-lepas-kan Makhluk hidup se-baik-nya memilih se-bangsa ikan, hasil laut atau sungai, burung, dan lain-lain.


Harus sering melakukan se-baik-nya ber-jangka terus-terus-an atau ber-janji setiap Bulan me-lepas-kan berapa ekor untuk satu janji, tidak ter-batas waktu, kian cepat kian baik, usai satu janji di-terus-kan janji lain, seperti yang dilakukan Tuan Yuen Liauw Fan.


Me-lepas-kan Makhluk hidup tidak perlu banyak keluar uang. Jika memang keuangan-nya tidak mampu, dapat dilakukan secara ber-tahap, tiap hari menabung 3 Yen atau 4 Yen, maka setiap Bulan dapat menabung antara 90 sampai 150 Yen, tetapi harus-lah uang itu untuk di-per-guna-kan sesuai dengan keinginan semula, harus ada tekad kepercayaan hati.


* * * * *