Halaman

BAB 8

BAB 8 -

PENAMPILAN BEBERAPA KISAH NYATA YANG TERJADI
BAGI PELAKU YANG TELAH MERUBAH ATAU MEM-PERBAIKI NASIB
YANG TELAH DI-TAKDIR-KAN




Ingin mem-perbaiki nasib, mudah di-bicara-kan namun sulit untuk di-kerja-kan. Walaupun dalam hati mengerti akan sebab-sebab-nya, tetapi untuk mengerjakan secara konkrit akan terasa sangat sulit.


Sebab harus mem-beri-kan pengorbanan tertentu, korban waktu, pikiran, tenaga, uang, dan lain-lain, pula harus di-laksana-kan terus-menerus, baru-lah berhasil.


Tidak sedikit Orang yang pada permulaan-nya penuh dengan kepercayaan, tetapi setelah melalui satu jangka waktu tertentu, tetap tidak nampak hasil-nya, maka ia putus asa. Timbul-lah ke-ragu-ragu-an, bahkan me-lepas-kan atau mem-batal-kan-nya, ia lebih sudi menjadi Hamba nasib, lalu di-kata-kan-nya “Terserah pada Thian (Tuhan)”.


Lni-lah kesulitan Manusia hendak meng-ungguli nasib, justru ada kesulitan ini, kian jelas-lah keunggulan-nya dan nilai-nya.


Padahal, dengan mempunyai Kepercayaan yang kuat, Tekad yang teguh, semangat yang kokoh, apa pun kesulitan-nya, bagi Orang ini tidak sulit-lah mem-perbaiki nasib-nya.


Saya akan men-cerita-kan beberapa kisah nyata untuk di-guna-kan sebagai bahan pertimbangan.