Teringat-lah aku kira-kira 4 Tahun yang lalu ketika me-lihat-kan Hong Sui rumah Tuan Chao. Nyonya Chao tanpa henti-henti-nya men-cerita-kan betapa buruk-nya nasib rumah itu.
Usaha sering
gagal, Orang-orang dalam
rumah dan diri-nya ber-penyakit-an, Putra Sulung-nya ber-gaul dengan Teman yang buruk di-luar-an dan bila pulang ke rumah selalu membuat onar.
Setelah dengan sabar ku-dengar-kan unek-unek-nya, dengan serius ku-nasehat-kan agar ia banyak ber-Amal, baru-lah dapat secara tuntas melenyapkan semua ke-sial-an dalam rumah.
Tak di-sangka setelah men-dengar kata-kata-ku, dengan lantang ia mem-bantah “Kau bilang aku tidak ber-Amal ? Tiap
hari ku-memuja Po Sat,
telah ku-jalan-kan selama 5-6 Tahun, tak sedikit uang ku-belanja-kan untuk mem-beli dupa, lilin dan kertas Sembahyang, sudah demikian
banyak Amal yang ku-kerja-kan, mengapa tidak menerima karma yang
baik ?”.
Aku ber-tanya: “Engkau telah memuja
Po Sat selama 5-6 Tahun,
ada-kah kau belajar
pada Po Sat pergi menolong Orang
yang miskin dan sakit ?” Ia men-jawab: “Aku sendiri tidak
ber-uang, bagaimana
dapat menolong Orang
lain ?”
Aku ber-tanya lagi : Jika Anda tak punya uang untuk mem-bantu Orang lain, pernah-kah Anda dengan tenaga mem-bantu Orang
lain ?” Setelah ia ber-pikir se-jenak, ia men-jawab : Tidak pernah”.
Aku ber-tanya lagi : “Pernah-kah kau membeli ayam, bebek atau ikan
untuk di-sembelih ?” Jawab-nya
: “Tentu saja ada, tidak boleh-kah aku memakan-nya ?”
Aku ber-kata : “Kau mempunyai uang untuk membeli ayam, bebek atau ikan untuk
di-sembelih dan di-makan, tetapi pernah-kah Anda mem-beli burung atau ikan untuk di-lepas-kan kembali ?” Jawab-nya: “Tidak pernah”.
Aku ber-tanya lagi : Kau memuja Po Sat, pernah-kah kau mem-baca Nama-nama Buddha atau Kitab Buddha (Keng) ?“. Ia ber-kata: “Aku tidak pandai mem-baca”.
Aku ber-kata: “Engkau
tidak pernah mengeluarkan uang untuk ber-Amal, tidak
pernah mem-baca Keng Buddha untuk meng-hapus dosa, lalu karma baik apa yang hendak kau dapat ?”.
Ia ber-kata: “Aku
setiap hari me-mohon pada Po Sat, bukan-kah itu ber-buat Kebajikan ? Aku benar-benar ber-sujud”.
“Ber-buat Kebajikan ialah melakukan hal
yang meng-untung-kan pada Manusia dan Makhluk hidup lain”.
Kau memuja Po Sat hanya untuk melindungi-mu. Bagaimana pun engkau benar-benar ber-sujud, tidak dapat di-hitung sebagai ber-buat Kebajikan”.
“Po Sat
seperti seorang Ibu, keinginan hati-Nya ialah semoga seluruh Umat Manusia
terbebas dari Lautan
kesengsaraan.
Jika Anda dapat banyak ber-buat Kebaikan sesuai dengan kehendak-nya, dengan sendiri-nya Beliau akan melindungi-mu.
Jika Anda tidak dapat ber-buat sesuai dengan kehendak-Nya, hanya dapat tiap hari
meng-hormat dan memuja-Nya, bagaimana pun welas asih, Beliau hanya terbatas sekali melindungi-mu” kata-ku.
Pandangan yang
salah se-macam ini,
sangat-lah umum dalam Dunia ini.
* * * * * * * * * *