D. Sebuah kisah
tentang men-dapat Karunia dari akibat ber-Amal, mem-bantu me-lepas-kan Makhluk
hidup
Tempat aku ber-praktek meramal nasib
juga merupakan sebuah kuil yang kecil. Sejak Musim Semi Tahun 1981, sering
mengadakan Kebaktian dan pelepasan Makhluk hidup, di-ikuti oleh beberapa Murid-ku
dan Teman-ku, mereka adalah Penganut Agama Buddha yang taat. Pada waktu Kebaktian
mereka masing-masing sama-sama tidak makan makanan yang ber-nyawa, memegang
teguh larangan Agama dan menyucikan diri. Dalam mem-baca Keng sikap-nya sangat
ber-sungguh-sungguh, setiap Kebaktian dilakukan penuh ke-khidmat-an ( umum-nya
dengan meng-utama-kan Cinta Kasih ), sehingga dapat mencapai tujuan untuk
penyesalan dan pengampunan dosa bagi diri-nya dan semua Umat.
Pelepasan Makhluk hidup pun
merupakan tugas yang sangat penting, sedikit-nya setiap Bulan sekali, ter-kadang sampai 3 atau
4 kali. Aku sendiri menentukan mengambil 5 sampai 10 Dollar Hong Kong dari
penghasilan-ku setiap hari-nya untuk khusus sebagai uang atau dana pe-lepas-an Makhluk
hidup.
Di-samping itu aku sering dengan cuma-cuma
meng-isi dan memanterai patung Dewa yang di-sodor-kan Para Langganan. Sebenar-nya
tidak ku-tarik biaya, tetapi Para Langganan me-maksa-kan harus menerima. Untuk
tidak mengecewakan mereka, biaya itu ku-terima, tetapi ku-alih-kan untuk dana
pe-lepas-an Makhluk hidup bagi Para Penyumbang itu ( aku telah ber-sumpah di hadapan
Buddha bahwa semua patung yang ku-isi dan ku-manterai, tidak di-pungut biaya,
bila ku melanggar, biar-lah aku di-hukum dalam Neraka. Oleh karena itu seluruh
biaya itu ku-dana-kan untuk pe-lepas-an Makhluk hidup ).
Selain itu, tak sedikit Teman-teman Pemeluk
Agama Buddha, ada yang demi permohonan rezeki atau me-mohon-kan panjang usia
bagi Orangtua-nya, seringkali mereka memberikan uang pada-ku agar aku membantu melakukan
pe-lepas-an Makhluk hidup atas Nama mereka. Untuk ini aku harus benar-benar mem-per-timbang-kan
dan terbatas pula menerima melakukan bagi mereka.
Ada 2 sebab-nya; Pertama : menerima
uang Orang lain, mungkin bisa terjadi salah paham. Untuk menghindari penafsiran
Orang yang bukan-bukan, bila bukan Orang yang benar-benar telah ku-kenal, aku
tidak akan me-wakili-nya melakukan pe-lepas-an Makhluk hidup ( Masyarakat kini
kebanyakan hati-nya tidak lugu, me-wakili Orang lain ber-Amal juga harus
hati-hati, agar tidak terjadi ke-salah-paham-an ).
Ke-dua : Vihara kecil yang ku-miliki,
ruang-nya kecil, yang hendak ber-Amal banyak, sedang tenaga yang mem-bantu-ku
sangat kurang, jadi harus ku-batasi. Lagi pula, ku-tentu-kan bahwa setiap Makhluk
hidup baik burung atau pun hewan air yang hendak di-lepas-kan harus di-beli
secara men-dadak, tidak boleh di-pesan sebelum-nya. Dengan cara ini dapat
menghindari Pedagang hewan itu jauh-jauh sebelum-nya telah memesan dari sumber Hewan
itu, hingga Hewan-hewan itu tidak menderita di-tangkap sebelum-nya.
Upacara pe-lepas-an Makhluk hidup adalah sebagai berikut :
1. Me-letak-kan dengan
baik Hewan-hewan yang hendak di-lepas-kan di hadapan Altar Buddha, pertama
dengan cara ini Chung ( Tantrayana ) me-mohon-kan penyesalan di hadapan Buddha
atas segala dosa yang telah dilakukan mereka pada Masa lalu ( Hewan-hewan ini
pada Masa kini menjadi Hewan, hal ini di-sebab-kan karena pada Masa yang lalu
telah membuat berbagai dosa, ini karma buruk-nya ), kita mem-baca Keng
penyesalan.
2. Melakukan empat
penataan pada mereka yaitu : Taat pada Leluhur, Buddha, Dharma dan Sangha.
Maksud-nya agar mereka pada Masa kini menanam “Benih Buddha”, sehingga
nanti pada Masa yang akan datang bisa ter-lepas dari ke-hewan-an dan berubah
menjadi Manusia, belajar Ajaran Buddha dan men-jalan-kan Dhamma, lambat laun
timbul “Watak Buddha” lalu ber-buah “Buah Buddha”. Kita baca-kan Keng “She Kwui
le”.
3. Mem-baca-kan Keng
“Sang She Sin”. “Pa Che Ming Chou” agar ter-hapus dosa-nya.
4. Mohon dengan welas
asih Sang Buddha untuk mereka dan meng-guna-kan “Air Mantra Trisuci” mem-bersih-kan
tubuh-nya.
5. Di-tambah mem-baca
Keng “Ta Pei Chou ( Maha Karuna Dharani )” 21 kali. Keng “Pelepasan Makhluk
hidup” 7 kali. Keng “Masa Lalu” 7 kali. Ke-semua-nya Pahala ini di-kembali-kan
pada-nya.
Setelah semua Upacara selesai, baru-lah
mereka di-angkut ke atas kendaraan untuk di-bawa keluar Kota dan di-lepas-kan.
Selama 3 Tahun pe-lepas-an Makhluk hidup ini tidak pernah berhenti, Teman-teman
Agama Buddha yang turut serta pe-lepas-an ini men-dapat-kan Berkah dari Sang
Buddha dan perlindungan-Nya. Dalam Masa pe-lepas-an ada yang mem-baik nasib-nya,
ada yang men-dapat-kan Karunia di-luar dugaan-nya. Ada pula yang me-lepas-kan
untuk Keluarga-nya, Sanak Keluarga itu ter-lepas dari bahaya menjadi selamat
atau hanya sakit berat tetapi tidak sampai mati, berbagai macam Karunia,
benar-benar sangat-lah manjur.
* * *
Yang lebih menarik lagi ialah Teman se-Agama yang mengendarai mobil kala
pe-lepas-an Makhluk hidup, mereka pun ikut men-dapat-kan Rumah yang ber-Hong
Sui baik, bahkan jalan Kehidupan-nya menjadi lebih cerah.
Pertama seorang Teman se-Agama yang menyetir mobil kala pe-lepas-an Makhluk
hidup telah men-dapat-kan rumah ber-Hong Sui baik, lalu di-beli-nya dan ia pun
pindah ke-sana, namun di-sebab-kan karena Rumah baru-nya jauh dari kami, se-lanjut-nya
ia tidak lagi mem-bantu kami.
* * *
Ke-dua Tuan Liem yang juga Teman se-Agama, se-benar-nya perjalanan hidup-nya
banyak rintangan, usaha-nya sudah menunjukkan lampu kuning, tetapi kala pe-lepas-an
Makhluk hidup ia berusaha ber-Amal, lagi pula tiap hari mem-baca Keng “Ta Pei
Chou”. maka ber-baik-lah nasib-nya. Po Sat telah mem-berkahi hidup dan usaha-nya.
Yang lebih menarik lagi dalam perjodohan terjadi kemujizatan. Teman hidup-nya
mempunyai rezeki yang besar, karena-nya ia ikut menjadi kaya, ia pun pindah ke sebuah
Rumah yang ber-Hong Sui baik, namun karena Rumah baru-nya amat jauh dari kami,
lambat laun ia pun tidak lagi datang mem-bantu.
* * *
Ke-tiga ialah seorang Teman se-Agama yang mem-bantu menyetir mobil di kala
pe-lepas-an Makhluk hidup. Ia mempunyai 2 Orang Putri, ia ingin benar mempunyai
seorang Putra. Waktu Istri-nya lagi hamil, dengan sujud ia mohon ampun atas
dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan-nya yang lalu, dengan rajin ber-Amal, me-mohon
Po Sat mem-beri-kan-nya seorang Putra. Kala Istri-nya ber-salin, ternyata me-lahir-kan
seorang Putra, hal ini sangat meng-gembira-kan hati-nya.
Namun hal yang men-jengkel-kan
datang menyusul, Hong Sui Rumah yang di-tempati-nya kurang baik, kian lama ia
tempati kian banyak hutang-nya. Se-benar-nya ia ingin pindah, cari Rumah yang Hong
Sui-nya lebih baik, tetapi ia khawatir sewa Rumah-nya terlampau tinggi sehingga
ia tak sanggup mem-bayar-nya. Kebetulan tak lama kemudian, Pemilik Rumah
menaikkan biaya sewa-nya, dan ber-maksud mengusir-nya pergi, maka setiap hari
ia mohon Po Sat agar ia bisa men-dapat-kan Rumah yang Hong Sui-nya baik dan ia pun
menyanggupi Pemilik Rumah untuk se-cepat-nya pindah. Jumlah seluruh Anggota Keluarga
ada 5 Orang, tidak-lah mudah di Hong Kong untuk men-cari Rumah untuk di-sewa.
Di-sebab-kan oleh beban yang berat,
agar dapat menampung semua Anggota Keluarga maka harus di-pikir-kan se-baik-nya
biaya sewa Rumah pun tidak terlalu tinggi, transport mudah dan ber-Hong sui
baik pula, dan harus men-dapat-kan-nya tepat pada waktu-nya, tidak boleh melebihi
batas waktu yang telah di-tentu-kan dan ……wah, terlalu banyak syarat-nya, untuk
ideal-nya benar-benar sangat-lah sulit.
Biasa-nya ia harus bekerja, tentu
tidak mungkin ada waktu untuk men-cari rumah, sedangkan hari demi hari batas waktu
kian mendekat. Hati-nya sangat-lah gelisah, ia hanya dapat me-mohon bantuan Po
Sat siang dan malam.
Kurang lebih tinggal se-minggu lagi
dari batas waktu pindah, ter-paksa ia cuti bekerja, siang hari ia ber-putar-putar
men-cari rumah. Telah empat hari ia men-cari, tak sedikit Rumah yang telah di-lihat-nya,
kurang ideal. Rumah dengan biaya sewa yang murah sulit di-dapat, apalagi yang
ber-Hong Sui baik.
Beberapa hari ini sungguh-sungguh
sangat me-lelah-kan diri-nya, setiap malam terasa penat dan gugup serta gelisah.
Namun terjadi mukjizat, tanpa di-sengaja ia men-dapat-kan sebuah Rumah
yang sangat cocok dengan hati-nya. Sebuah rumah utuh dengan 3 kamar tidur,
sebuah ruang tamu, dapur, kamar mandi wc, ber-AC lagi, tak perlu di-perbaiki
lagi dan murah sewa-nya. Terdapat juga sebuah ruangan kecil untuk memuja Buddha
dan samadhi. Yang paling ideal adalah
Rumah itu ber-Hong Sui baik.
Begitu men-dapat-kan Rumah itu segera ia pindah ke Rumah baru, segera
tampak-lah nasib-nya mem-baik, ia men-dapat-kan dukungan Bintang Penolong, ber-wiraswasta.
Dan tak sedikit malapetaka terhindar dari-nya serta berhasil mengatasi berbagai
kesulitan.
Di-sebab-kan karena rajin ber-Amal dan me-lepas-kan Makhluk hidup, maka
dalam waktu setengah tahun, ia telah men-dapat-kan berbagai macam Berkah, mem-baik-lah
nasib-nya.
* * * * * * * * *